Bunga di Padang Ilalang #2
Keanekaragaman itu keindahan
Keanekaragaman itu kehidupan
Keanekaragaman itu ke-Agungan Tuhan
Agama adalah cara Tuhan memberi petunjuk kepada manusia. Kepercayaan yang didasari atas keyakinan cinta Sang Ilahi pada kita membukakan banyak jalan akan indahnya perbedaan. Sadar bahwa kita ini ada karena keanekaragaman itu sendiri. Tubuh kita ini tidak sendiri, tubuh ini terdiri dari keanekaragaman organ, baik yang tampak (makro) maupun yang tidak tampak (mikro), menopang kita sehingga bisa berdiri tegap, lengkap dan mampu melakukan tugas sebagai kholifah Allah.
Manusia itu sempurna seperti bunga di padang ilalang, tumbuh dan kembang diantara mereka menjadikannya indah dan saling melengkapi. Plural itu asik, jika kita menempatkannya atas dasar pemahaman cinta yang luas (Ya Rohman) dan cinta yang mendalaman (Ya Rohim). Harmoni terletak pada tingkatan pencarian itu. Prosesi membuka kesadaran menuju kemudahan hidup. Wajar jika ketika pemahaman atas keberagaman itu belum sampai keberagaman justru jadi pemicu perpecahan dan menjadi masalah.
Ruang-ruang dibentuk untuk mewadai persamaan dan mengabaikan yang berbeda. Mungkin ini proses dari ketidaktahuan yang masih terus berlangsung menuju keingintahuan yang hakiki. Hidup ini adalah pencarian menuju yang sejati. Innalilahi waina ilaihi rojiun tercipta karna ke-AgunganNya dan kembali dengan selamat menuju kepadaNya.