Ritual Pembebasan

Suparman // Laker, cat minyak, di atas Hardboard // 120 cm x 155 cm // 2019

Keberagaman masyarakat dan budaya yang ada merupakan bagian yang harus kita bangun bersama dari berbagai aspek, agama, adat istiadat dan sosial.

Salah satu upaya memperkuat solidaritas sosial dalam keberagaman agama dibutuhkan toleransi dalam bersosial sesuai dengan batas-batas tertentu. Saling menghargai pada agama, kepercayaan masing-masing kelompok atau individu, sehingga dapat terjalin  solidaritas sosial.

Pada karya “Ritual Pembebasan” Reog, perpaduan unsur seni dan mistis ini mengajarkan nilai moral, solidaritas, persatuan, pengorbanan dan keberanian.

secara simbolis sebuah penyampaian gagasan kritis dengan berbudaya, representasi dari spirit rakyat Indonesia untuk membangun solidaritas kemandirian Negeri. Sebuah ritual yang disampaikan kepada Pemerintah untuk memperbaiki keterpurukan sistem yang ada dan mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan nilai-nilai budaya, relegius, kejujuran, semangat gotong royong, toleransi, seta tanggung jawab profesionalisme perintah kepada negara.

Teknik Laker secara singkat :

Melukis dengan serbuk pewarna keemasan dan proses melapis dengan olahan bahan tradisional yang biasa digunakan masyarakat Sumatera Selatan sebagai karya seni. Kemudian dikombinasikan dengan bahan/ material yang umum (konvensional) dalam melukis. Dalam karya ini seni laker merupakan media dalam berekspresi. Selain konsep, nilai – nilai artistiknya tergantung seberapa tingkatan dalam melapis hingga menghasilkan  volume, draperi, perbedaan warna, serta proses pengampelasan yang dapat memberikan kesan tekstur, dan menimbulkan reflektor ( efek pantul) yang maksimal.