6+1 melambangkan jumlah 6 agama ditambah aliran kepercayaan yang diakui di Indonesia. Pengakuan ini diantaranya ditandai dengan dicantumkannya pilihan agama atau aliran kepercayaan yang dianut oleh warga di kolom agama pada kartu identitas kependudukan atau ID Card.
Teknisnya adalah buat penganut agama diwajibkan mengisi pilihan agama yang dianutnya di kolom agama dan buat penganut aliran kepercayaan dipersilahkan mengosongkan kolom agama. Dengan demikian setiap orang dapat mengetahui keyakinan orang lain apakah ia menganut agama tertentu atau apakah ia penganut aliran kepercayaan.
Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang masih mencantumkan keterangan agama di ID Card dari setiap penduduk atau warganya. Sementara di banyak negara lain hal itu sudah ditiadakan atau tidak pernah ada sama sekali. Salah satu alasannya Indonesia adalah negara Berketuhanan Yang Maha Esa sehingga agama atau keyakinan seseorang perlu diketahui negara dan masyarakat umum lainnya. Pro-kontra terjadi di masyarakat terhadap hal ini namun sejauh ini pemerintah tetap berkeyakinan dengan pendapatnya yang didukung oleh kalangan mayoritas penganut agama itu sendiri.
Sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kebijakan mencantumkan keterangan agama pada ID Card tersebut justru kerap menjadi penyebab terjadinya sikap diskriminasi antar penganut agama itu sendiri. Antar satu penganut agama terhadap penganut agama lain atau penganut aliran kepercayaan dalam berkehidupan sehari-hari. Sesuatu yang harusnya kita hindari bersama dalam rangka menciptakan kerukunan antar umat berbeda agama termasuk penganut aliran kepercayaan.
Karya ini ingin mengingatkan tentang adanya potensi ‘negara memelihara sikap diskriminasi di kalangan pemeluk agama dan keyakinan itu sendiri’ yang mungkin tidak disadari selama ini lewat kebijakannya. Pemerintah dan pemuka agama dan keyakinan perlu bekerja ekstra keras terus-menerus guna memberi pemahaman beragama dan berkeyakinan yang saling menghargai. Indonesia itu luas, besar dan beragam budaya dan keyakinan agamanya yang menuntut manajerial bersama tanpa diskriminasi satu sama lain.
Karya terdiri dari 7 keping gambar yang merupakan replika dari bentuk ID Card di Indonesia.
Teknik/material: Monotype, woodcut di atas kertas tebal ditempel di permukaan kayu.
Ukuran: 39 cm x 54 cm x 7 panel.
Tahun 2021
Display: digantung di dinding
